Image and video hosting by TinyPic
relojes para web free clock for website
KOMENTAR & SARAN
Proposal Penelitian KW-TY (IPS-1) 2009/2010
Selasa, 30 November 2010

I. Peneliti

Kelompok IPS-1, SMAN 1 Banjar

Ketua : Dedy Permana Putra Gede

Anggota :

Agus Ari Wibawa Kadek

Agus Juni Astrawan

Anggun Kadek

Edi Ariama Made

Ermayuni Putu

Ernayani Made

Juliawan Kadek

Krisna Ida Bagus Putu

Krisna Widiantara Putu

Meriani Luh

Pariani Putu

Samson Pujiawara Putu

Siwi Dana Merta Atmaja Gd.

Suwartawan Komang

Pembimbing I : Drs. Made Widiarma

Pembimbing II : Gede Putra Adnyana, S. Pd.

II.

Judul Penelitian

Proses Pengolahan dan Interpretasi Data Pemanasan Global di BMG Wilayah III Denpasar, Bali




III. Lokasi Penelitian

Balai Besar Wilayah III BMG Bali

IV. Pendahuluan

4.1 Latar Belakang

Pemanasan Global adalah naiknya suhu rata-rata permukaan bumi pada beberapa dekade terakhir dan diperkirakan akan terus berlanjut (IPCC,2007). Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin)berkali-kali selama 4,65 miliar tahun sejarahnya. pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat, oleh para ilmuwan dianggap disebabkan aktivitas manusia. penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam,yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insolator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan kebumi.

Rata-rata temperatur permukaan bumi sekitar 15 derajat celcius(59 derajat Fahreinheit). Selama seratus tahun terakhir rata-rata temperatur telah meningkat sebesar 0,6 derajat celcius (1 derajat Fahreinheit). para ilmuwan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4-5,8 derajat celcius (2,5-10,4 derajat Fahreinheit) pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaanya sekitar 9-100 cm (4-40 inchi),menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat didunia. hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yg lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah. Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini sangat besar sehingga ilmuwan –ilmuwan ternama dunia menyerukan perlunya kerja sama internasional serta reaksi yang cepat untuk mengatasi masalah ini.

4.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana proses pegolahan informasi tentang pemanasan global di BMG Wilayah III Denpasar?

2) Bagaimana pemanfaatan hasil interpretasi data tentang pemanasan global di BMG Wilayah III Denpasar?

4.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui proses pegolahan informasi tentang pemanasan global di BMG Wilayah III Denpasar?

2) Mengetahui pemanfaatan hasil interpretasi data tentang pemanasan global di BMG Wilayah III Denpasar?

4.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah:

1) Memberikan analisis data yang akurat kepada masyarakat.

2) Memberikan informasi sebab dan akibat pemanasan global

3) Sebagai bahan pertimbangan kepada masyarakat untuk mendukung sistem kerja BMGM dalam masyarakat.

V. Kajian Pustaka

5.1 Fenomena Global Warming

Global Warming atau sering disebut pemanasan global adalah fenomena suhu di permukaan bumi yg selalu mengalami peningkatan (di perkirakan naik 0,5 derajat celcius tiap tahun), yang di sebabkan oleh efek rumah kaca ( Green House Effect ).Green House Effect adalah proses di terimanya panas matahari oleh permukaan bumi lebih banyak dari yg di lepaskan ke angkasa, hal ini dikarenakan sebagian panas matahari terperangkap oleh gas-gas polutan antara lain: karbondioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida.

Akibat yang di timbulkan oleh Pemanasan Global antara lain: a) terjadi perubahan iklim global dan b) naiknya permukaan air laut karena mencairnya es kutub. Akibat yang ditimbulkan dari terjadi perubahan iklim global yaitu 1) daerah tropis banjitr, daerah lain kekeringan, 2) daerah sedang musim panas berlangsumg lama dan kering, dan 3) kekeringan bisa menimbulkan kebakaran hutan. Sedangkan dengan naiknya permukaan air laut karena mencairnya es kutub, maka mengakibatkan 1) tenggelamnya beberapa pulau kecil, 2) abrasi pantai yg cepat, 3) rusaknya hutan mangrove beserta ekosistemnya, dan 4) merembesnya air laut ke daratan, mencemari air tanah.

5.2 Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan Global di sebabkan oleh beberapa hal yang dapat membuat lapisan ozon menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang di pancarkan ke bumi. Beberapa fenomena itu diantaranya, 1) pembakaran bahan bakar fosil seperti:batu bara, minyak bumi dan gas alam, 2) atmosfer yg menyelimuti bumi semakin menipis karena banyaknya pembakaran, dan 3) pembuatan(efek) rumah kaca.

5.3 Dampak Pemanasan Global

Para ilmuwan menggunakan model komputer dari temperatur pola presipitasi dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Terdapat beberapa fenomena yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pemanasan global. Fenomena itu merupakan dampak dari pemanasan global atau meningkatkany suhu permukaan bumi secara keseluruhan.

Selama pemanaan global, bagian utara dari Belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya gunung es akan mencair dan daratan akan mangecil, musim tanam akan lebih panjang di beberapa daerah. Kelembaban yg tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata sekitar 1 % untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan (curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 % dalam seratus tahun terakhir).

Badai akan menjadi lebih sering terjadi, selain itu air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yg berbeda. Topan badai yg memperoleh kekuatannya dari penguapan air akan menjadi lebih besar.

Ketika atmosfer menghangat, lapisan lautan juga akan menghangat.sehingga volumenya akan membesar dan meningkatkan tinggi permukaan air laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di Kutub terutama di sekitrar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut.

Daerah bagian Afrika tidak dapat tumbuh, daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack musim dingin mencair

Hewan akan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub .Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,akan tetapi pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.

Ilmuwan memprediksi bahwa lebih banyak orang terkena penyakit. Para ilmuwan juga mempediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernapasan karena udara yg lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

Merry Magdalena (2008) mengungkapkan paling sedikit terdapat 10 gejala akibat pemanasan global. Kesepuluh gejala itu, yaitu 1) Lapisan Es yang Kian Menipis, 2) Kebakaran hutan besar-besaran, 3) Situs purbakala cepat rusak, 4) Ketinggian gunung berkurang, 5) Satelit bergerak lebih cepat, 6) Hanya yang Terkuat yang Bertahan, 7) Pelelehan Besar-besaran, 8) Keganjilan di Daerah Kutub, 9) Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi, dan 10) Peningkatan Kasus Alergi. Jika fenomena it uterus terjadi dalam waktu yang lama, maka berpotensi memusnahkan makhluk hidup di muka bumi.

5.4 Deskripsi Cuaca dan Iklim

5.4.1 Cuaca

Dalam atmosfer terdapat beberapa gejala alam, seperti hujan angin, dan petir, serta beberapa parameter seperti suhu, kelembaban, dan , tekanan, udara. Kelima hal tersebut selalu berubah setiap saat. Kombinasi dari kelima hal tersebut menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang dinamakan cuaca. Pada suatu waktu di suatu tempat kita akan mengalami keadaan cuaca baik yaitu kalau hari cerah tak berawan atau cuaca buruk kalau mendung atau hujan lebat.

Terdapat lima unsur cuaca yang utama, yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan curah hujan. Di samping itu, terdapat unsur cuaca yang lain seperti intensitas penyinaran matahari, keadaan awan, dan listrik di udara (petir). Kadang-kadang ada gejala alam yang berhubungan dengan cuaca seperti : halo, pelangi, dan sandikala.

Udara akan menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di permukaan matahari tercatat 6000 derajat celcius. Karena jarak antara matahari dengan bumi cukup jauh , yaitu sekitar 149.000.000 km, maka kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat yang membahayakan. Karena pancaran matahari yang mulai menerima panas adalah permukaan bumi.

Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan tekanan yang besar. Pada setiap bidang yang luasnya 1 cm berlaku tekanan udara lebih kurang 1 kg, tepatnya 1033,3 g. Tekanan itu berasal dari berat tiang udara yang beralas 1 cm dengan ketinggian kira-kira 10.000 km, dari permukaan bumi sampai batas tertinggi lapisan atmosfer. Dalam meteorologi kecuali satuan atmosfer untuk tekanan udara digunakan satuan bar = 1000 milibar ( mb). Ternyata, satu atmosfer sama besarnya dengan 1,013 bar atau 1013 mb.

Kelembaban udara dinamakan juga kelengasan atau kebasaan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap air di udara itu berasal dari hasil pengapan air di permukaan bumi, air, tanah, atau air yang ada pada tumbuh-tumbuhan.Kandungan uap air di udara berubah-ubah.

Angin adalah gerakan udara yang terjadi diatas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak horizontal, namun dalam meteorologi kita temukan juga angin bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng. Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat dari perbedaan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi.

Hujan didaerah beriklim lembab atau salju beriklim dingin berasal dari uap air yang mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik beku. Proses pengembunan ( kondensasi) uap air pada umumnya terjadi apabila masa udara yang banyak mengandung uap air naik kelapisan yang lebih tinggi. Pengembunan itu di dukung oleh inti kondensasi terjadi dari partikel padat yang berterbangan di atmosfer.

Tidak dapat di abaikan peranan awan sebagai unsur cuaca. Pertama-tama orang melukiskan cuaca pada suatu saat ialah dengan melukiskan keberadaan awan di langit. Orang mengatakan hari ini cerah, cuaca baik atau hari ini cuaca buruk, sejak pagi awan hitam menutupi bumi.

5.4.2 Iklim

Glen T. Trewartha mengemukakan arti iklim sebagai susunan atau keadaan umum kondisi cuaca dari hari ke hari. Maksudnya, iklim merupakan kelanjutan daripada hasil pencatatan unsur-unsur cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama , sehingga merupakan rata-rata dari unsur-unsur cuaca itu secara umum.

Unsur-unsur iklim sama juga dengan unsur-unsur cuaca, yaitu suhu udara, pancaran matahari, tekanan udara, angin, kelembaban udara, hujan, keadaan awan, embun, dan sebagainya. Unsur-unsur iklim adalah unsur-unsur cuaca yang telah di rata-ratakan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, unsur iklim bersifat stabil tidak seperti unsur cuaca yang selalu berubah. Perubahan iklim yang berlangsung dalam periode yang lama dan meliputi areal yang sangat luas bahkan seluruh permukaan bumi.

5.4.3 Ramalan Cuaca

Badan Meteorologi Geofisika dan Metigasi (BMGM) selalu melakukan pencatatan hasil pengukuran unsur-unsur cuaca yang berasal dari stasiun-stasiun cuaca yang tersebar di seluruh wilayah negara. Data cuaca itu di lengkapi dengan hasil rekaman satelit cuaca yang selalu di pantau di stasiun bumi.

Kumpulan catatan cuaca itu kemudian dijadikan bahan untuk meramalkan cuaca yang akan terjadi pada hari-hari mendatang hasil ramalan itu sangat berguna bagi penerbangan, pelayaran, pertanian, dan kegiatan lainnya. Oleh karena itu, laporan ramalan cuaca selalu disiarkan melalui media massa, seperti : radio, televisi, surat kabar, dan media khusus, tidak terbatas di suatu negara melainkan antar negara.

5.5 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yg diajukan dalam penelitian ini adalah:

1) Proses pengolahan Informasi tentang pemanasan global di BMG Wilayah III telah berlangsung dengan efektif dan efisien;

2) Hasil interpretasi tentang pemanasan global di BMG Wilayah III Denpasar telah disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan baik

VI. Metode Penelitian

6.1 Rancangan penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan mengetahui peranan BMG dalam memberikan informasi bagi masyarakat Bali tentang pemanasan global. penelitian ini di lakukan oleh kelompok IPS-1 yang berjumlah 15 orang.

6.2 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah proses pengolahan data dan iterpretasi data, serta bagaimana menyampaikan hasil interpretasi tersebut kepada pihak-pihak berkepentingan. Dalam hal ini data dan hasil interpretasi data difokuskan kepada pemanasan global. Semua data tersebut digali berdasarkan fakta dan fenomena yang ditemukan di BMG Wilayah Denpasar.

6.3 Teknik Pengumpulan Data

Data atau informasi yang di kumpulkan dalam karya tulis ini terdiri dari kegiatan internal dan eksternal. Kegiatan internal meliputi kegiatan di dalam wilayah BMG. Adapun metode yang di gunakan untuk mengumpulkan data di dalam wilayah meliputi: observasi, dokumentasi, wawancara dan telaah Pustaka. Kegiatan eksternal meliputi kegiatan di luar area BMGM. Adapun metode yang di gunakan untuk mengumpulkan data di luar area BMGM yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi.

Metode observasi di lakukan di BMGM Bali. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data dan mengambil gambar secara objektif di dalam ruangan atau di luar luar kantor BMGM Bali. Metode wawancara di lakukan dengan melakukan audensi dengan Karyawan dan staf pimpinan BMGM Bali. sedangkan telaah pustaka di lakukan dengan mengkaji berbagai buku-buku teks maupun reverensi untuk memperoleh data atau informasi yang relevan dengan masalah tersebut

6.4 Instrumen Penelitian

Adapun beberapa instrumen penelitian yang di gunakan antara lain: lembar observasi dan checklist ( daftar cocok ) untuk membantu metode observasi, pedoman wawancara untuk metode wawancara, catatan khusus untuk membantu metode dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam tabel sebagai berikut:

No

Variabel dan Sub Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1

Proses Pengolahan Informasi

a) Alat-alat (nama dan fungsi)

b) Bahan-bahan (nama dan Fungsi)

c) Sumber data (asal dan jenis)

d) Tahap-tahap proses pengolahan (mekanisme)

e) Produk proses pengolahan

f) Interpretasi data

g) Kelebihan dan kekurangan proses pengolahan

2

Interpretasi Data hasil proses pengolahan informasi

a) Tahap-tahap interpretasi

b) Proses penarikan simpulan

c) Hubungan dengan ilmu lain

d) Pemanfaatan hasil interpretasi data

e) Penyampaian hasil interpretasi kepada pihak-pihak berkepentingan

f) Kendala-kendala

g) Upaya antisipasi terhadap kendala

6.5 Teknik Analisis Data

Data atau informasi yang telah terkumpul dari lembar observasi, checklist, dan catatan khusus dianalisis dengan menggunakan analisis deskriftif dan visualisasi. Sedangkan data dari hasil wawancara dianalisis dengan analisis deskriftif. Dalam hal ini , data atau informasi di deskripsikan dengan menguraikan fakta-fakta atau data serta di konfirmasikan berdasarkan hasil telaah pustaka. Selanjutnya dari hasil pengolahan data tersebut ditarik kesimpulan sesuai dengan permasalahan pada karya tulis ini.

Daftar Pustaka

Kreatif. 2006. Geografi Kelas X11 SMA. Klaten : viva pakarindo

Magdalena, Merry. 2008. 10 Gejala Pemanasan Global. Diterjemahkan secara bebas dari www.livescience.com. Diunduh: Selasa, 29 Desember 2009. Pada http://netsains.com/2008/03/10-gejala-pemanasan-global/

Tanudidjaja, Ma’mur. Moh. 1995. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Perum Balai Pustaka

Label:

posted by admin @ 08.03  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
Kepala Sekolah
Photobucket  
Berita Terkini
Dokumen
Rujukan
© SMAN 1 BANJAR, BULELENG Blogger Templates by ICT Team